Belu, newsline.id | Kabar gembira datang dari ujung timur Nusa Tenggara Timur. Pemerintah Kabupaten Belu resmi meluncurkan program layanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu—sebuah gebrakan nyata dari janji politik Bupati Willybrodus Lay dan Wakil Bupati Vicente Hornai Gonsalves.
Diluncurkan secara resmi pada Kamis (5/6/2025) di Aula Gedung Wanita Betelalenok, program ini menandai komitmen kuat Pemkab Belu dalam menghadirkan keadilan sosial di bidang kesehatan. Dalam seremoni yang dihadiri Forkopimda, DPRD, tokoh masyarakat, hingga perwakilan BPJS Kesehatan Cabang Atambua, atmosfer haru dan harapan menyelimuti ruangan.
“Belum genap 100 hari kami menjabat, tapi hari ini janji itu kami tepati,” tegas Bupati Willy dalam sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan. Ia menambahkan bahwa program ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang selama ini sulit mengakses layanan kesehatan layak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini mencakup pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk 30.233 warga miskin, dengan total anggaran Rp8 miliar yang digelontorkan dari APBD 2025. Verifikasi ketat dilakukan demi memastikan hanya warga yang benar-benar membutuhkan yang mendapat manfaat. Dari 47.714 peserta lama, hanya yang lolos seleksi berdasarkan kriteria terbaru yang dipertahankan.
“Setiap rupiah anggaran harus berdampak langsung. Ini bukan soal angka, tapi tentang nyawa dan kesejahteraan,” ujar Bupati Willy menegaskan filosofi di balik kebijakan tersebut.
Lebih menggembirakan, program ini sudah bisa langsung dimanfaatkan warga. Dengan skema Universal Health Coverage (UHC) non cut-off, masyarakat cukup menunggu maksimal satu minggu sejak mendaftar untuk bisa menikmati layanan kesehatan gratis.
Meski sempat terjadi kebingungan saat masa transisi, di mana sebagian warga membayar biaya layanan secara mandiri, Bupati menyampaikan permohonan maaf dan penjelasan bahwa proses validasi penting agar program ini tepat sasaran.
Tak berhenti di layanan kesehatan, Pemkab Belu juga tengah menyiapkan perluasan jaminan sosial untuk pekerja informal seperti tukang ojek dan buruh harian melalui BPJS Ketenagakerjaan. Program-program ini, menurut Bupati Willy, adalah bagian dari visi besar mewujudkan Belu yang sehat, sejahtera, dan berkeadilan.
“Mari kita bangun Rai Belu dengan semangat kolaborasi. Bersama kita kuat, bersama kita maju,” pungkasnya penuh semangat.
Peluncuran ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah awal dari babak baru pelayanan publik yang lebih manusiawi dan berpihak pada rakyat kecil. Masyarakat Belu kini bisa berharap lebih: bahwa negara, melalui pemimpin daerahnya, hadir bukan hanya sebagai pengatur, tapi pelindung dan pelayan sejati.
Reporter: Alvin Kali
Editor: Redaksi Newsline.id